Minggu, 03 Oktober 2010

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI ALAT BANTU DALAM MENINGKATKAN SUATU PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN

0 komentar
MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI ALAT BANTU DALAM MENINGKATKAN SUATU PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN

I. Pengertian Media Pengajaran
Media pembelajaran itu pada umumnya adalah merupakan suatu alat Bantu. Dan sering ditemmukan semacam kebingungan atau kerancuan dalam penggunaan istilah pendidikan dan pengajaran. Ada orang berpendapat bahwa pendidikan tidak sama dengan pengajaran dan ada juga yang berpendapat pendidikan lebih luas dari pengajaran. Ada juga yang mengatakan pendidikan adalah suatu usaha pengembangan aspek rohani manusia sedangkan pengajaran aspek jasmani dan akal saja.
Setelah penulis menelaah berbagai media (buku sumber) terdapat beberapa penelitian media pengajaran diantaranya:

(a) Pengajaran : Hanyalah salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh pendidikan dalam mendidik anak didiknya.
Disekolah – sekolah sekarang, tak pelak lagi, usaha pengajaran inilah yang semakin menonjol dan ditonjolkan, disertai semakin sedikitnya usaha – usaha lain. Bila usaha – usaha selain pengajaran amat kurang dilakukan di sekolah, kiranya dapat diduga hasil pendidikan tidak akan sempurna, yang mana artinya pendidikan tidak akan berhasil dalam mengembangkan anak didik secara utuh dan maksimal
(b) Pengajaran : Yakni merupakan suatu benda, alat. Metoda untuk membantu meningkatkan efektifitas seorang guru dengan siswa dalam suatu proses belajar mengajar

II. Tujuan Media Pengajaran
Pada jalan pengajaran murid – murid akan aktif belajar dan guru bertindak sebagai pembimbing belajar langkah demi langkah, yaitu dari frame satu ke frame selanjutnya, sampai terbentuk pola tingkah laku sebagaimana dikehendaki Tujuan Pengajaran (TIK), dari konsep inilah dikembangkan metode pengajaran berprogram apabila ditinjau lebih dalam lagi tujuan dari penggunaan media itu adalah untuk mempermudah dan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat mendorong suatu motivasi belajar dan juga akan lebih bervariasi / tidak monoton sehingga akan lebih jelas maknanya dan mudah untuk dipahami oleh para siswa didik

III. Syarat – Syarat Pemilihan Media Pengajaran
Di dalam memilih bahan pengajaran itu konsep yang harus diterapkan guru adalah bahwa tugas guru bukanlah mengajarkan pengetahuan, tugas guru bukanlah mengajarkan isi buku atau bab dari buku melainkan tugas guru itu sebenarnya adalah untuk mencapai tujuan pengajaran, ini berarti pemilihan media pengajaran sangatlah penting untuk perumusan tujuan media pengajaran
Dan untuk mengetahui syarat – syarat pemilihan media pengajaran itu kita lihat dulu rencana untuk menyampaikan suatu pengajaran yang mana diantaranya:
(a) Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan, kematangan, perbedaan individu dan lainnya
(b) Tujuan yang hendak di capai; jika tujuannya pebinaan daerah kognitif maka metode drill lunang tepat digunakan
(c) Metode ceramah harus mempertimbangkan antara lain jangkauan suara guru
(d) Alat – alat yang tersedia akan mempengaruhi pemilihan metode yang akan digunakan
(e) Kemampuan
Sedangkan syarat – syarat pemilihan media pengajaran itu diantaranya:
(a) Suatu proses media harus sesuai dengan apa yang akan disampaikan
(b) Suatu bahan kajian harus termasuk konsep media
(c) Pemberian tugas dan resitasi harus sesuai dengan media yang mana akan disampaikan
(d) Meia pengajaran yang akan disampaikan harus disesuaikan dengan kemampuan para siswa didik
(e) Konsep dalam menentukan media harus berdasarkan materi yang disampaikan

IV. Media Pengajaran Sebagai Alat Untuk Meningkatkan
Apabila ditinjau lebih dalam tentang media pengajaran itu yaitu terwujudnya tujuan itu, pada umumnya para guru sudah puas apabila para pelajar sudah dapat menguasai media pengajaran. Apabila hal ini berjalan terus maka akan menimbulkan suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Agar para pelajar mampu mengembangkan suatu media pengajaran yang diteimanya dari guru, ada berbagai faktor yang harus di rubah dan dikembangkan dalam dunia pendidikan dan pengajaran, salah satu faktor yang dimaksud adalah perubahan dan pengembangan serta pemakaian metode media pengajaran dalam mendidik dan mengajar.
Media pengajaran sebagai alat untuk meningkatkan pengajaran adalah sesuatu media pengajaran yang mana segala kegiatannya itu menuntut keaktifan pelajar lebih banyak (atau seimbang) dari keaktifan guru digolongkan ke dalam media pengajaran yang modern. Maka dari itu dengan pengajaran sangatlah berperan sekali terhadap kegiatan pengajaran dalam dunia pendidikan dikarenakan dengan adanya media pengajaran dalam dunia pendidikan berguna untuk meningkatkan pengajaran baik bagi guru pendidik maupun anak didiknya.

V. Kesimpulan
Pengertian dari media pengajaran yakni merupakan suatu benda, alat, metode untuk membantu meningkatkan efektifitas seorang guru dengan siswa dalam suatu proses belajar sedangkan tujuan penggunaan media pengajaran yaitu untuk mempermudah dan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat mendorong suatu motivasi belajar dan juga akan lebih bervariasi / tidak monoton sehingga akan lebih jelas maknanya dan mudah untuk dipahami oleh para siswa didik.

INTERNET NEW MEDIA

0 komentar


Pada zaman teknologi maju dan berkembang saat ini , banyak sekali media- media informasi yang canggih yang dapat dengan mudah kita jumpai dimanapun kita berada. Biasanya informasi hanya dapat diperoleh dari televisi, radio atau mungkin surat kabar. Namun sekarang di dunia maya atau biasa di sebut Internet (Inter-Network) yang merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Kita dapat memperoleh informasi- informasi yang akurat dan terbaru dengan mudah . Internet menyediakan akses untuk layanan telekomnunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet News, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Gopher), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.

Pada zaman teknologi maju dan berkembang saat ini, seiring waktu berjalan banyak bermunculan media – media baru untuk dapat mempermudah mengakses internet dimana pun kita berada. Contohnya dapat kita lihat Belakangan, internet juga dikembangkan untuk aplikasi wireless (tanpa kabel) dengan memanfaatkan telepon seluler. Untuk ini digunakan protokol WAP (Wireless Aplication Protocol). WAP merupakan hasil kerjasama antar industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka (open standard) yang berbasis pada standar Internet, dan beberapa protokol yang sudah dioptimasi untuk lingkungan wireless. WAP bekerja dalam modus teks dengan kecepatan sekitar 9,6 kbps.

Selain WAP, juga dikembangkan GPRS (General Packet Radio Service) sebagai salah satu standar komunikasi wireless. Dibandingkan dengan protokol WAP, GPRS memiliki kelebihan dalam kecepatannya yang dapat mencapai 115 kbps dan adanya dukungan aplikasi yang lebih luas, termasuk aplikasi grafis dan multimedia.

Media internet tidak hanya sekedar menyajikan informasi-informasi terbaru dari seluruh dunia. Internet juga menyediakan beberapa media baru untuk saling berkomunikasi di dunia maya. Contohnya : friendster, facebook, twitter, yahoo messenger, blogger dll, yang dapat mempermudah masyarakat untuk saling berinteraksi dengan sesama walaupun berada dengan jarak yang sangat jauh, selain itu media internet banyak digunakan para pengusaha untuk menawarkan barang atau jasa yang mereka jual dan tidak sedikit juga orang yang memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk tempat promosi.

Media baru semacam blog, twitter dan Facebook juga kerap digunakan untuk menyampaikan kebebasan berpendapat dan berekspresi. Contoh yang sedang hangat adalah pemanfaatannya untuk aksi penggalangan perlawanan publik atas penangkapan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh pihak kepolisian, yang dianggap sebagai bentuk penjegalan atas semangat dan gerakan anti korupsi di Indonesia. Blog dan Facebook juga digunakan oleh Eko Ramaditya, seorang tuna netra dan Habibie Afsyah, seorang penyandang kelumpuhan untuk menyampaikan inspirasi dan aspirasinya kepada publik.

Meskipun demikian, kemampuan untuk mengoptimalkan media baru (Internet) tersebut di atas ternyata tidak selalu berbanding lurus dengan pemahaman masyarakat, atau setidaknya penggunanya, atas aspek kebijakan dan hukum yang terkait.

Sejumlah kasus di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara kebebasan berpendapat yang dikemukakan secara online dengan tindakan hukum yang menyertainya. Dengan mudah, kini seseorang yang melakukan posting pendapat, ekspresi ataupun informasinya melalui media baru, dapat didakwa melakukan perbuatan melanggar undang-undang. Ada ketidaktahuan yang cukup luas tentang apa dan bagaimana melakukan posting di media baru, khususnya agar tidak terjerat pada kasus hukum. Tidak sedikit pula yang kini mulai berhati-hati, atau bahkan cenderung khawatir, untuk melakukan posting lantaran tidak ingin terjerat pada hal-hal yang dirasa dapat merugikan dirinya.